"Ya, kanan kuat. Terus... terus... stop! Balas... balas... kiri... lagi... lagi... lurus... sip. Makasih, Boss. Semoga rezekinya makin kenceng kayak bus malam antar kota." Gerhana tersenyum geli mengamati tingkah Jaka yang sedang mengatur jalur keluar masuk mobil di parkiran. Di saat sedih dan galau seperti ini ia memerlukan sedikit hiburan. Dan satu-satunya orang yang muncul di kepalanya saat ini adalah Jaka. Sahabat Tangguh yang berhati seluas samudera dan pikiran selurus jalan tol. Gerhana merindukan sosok yang sederhana namun kerap membuatnya tertawa. Selain itu terkadang pemikiran ajaib Jaka juga banyak benarnya. Oleh karena itu sepulangnya dari kantor, Gerhana dengan sengaja menyinggahi restaurant tempat Jaka bekerja sebagai juru parkir. "Etdah ini orang masih demen aja ngintilin g