“Adam?” “Hai, Hana.” Adam sempat terpesona dengan penampilan Hana yang cantik dan manis menurutnya. Namun, ia dengan cepat langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain karena Hana belum menjadi mahramnya sehingga belum halal untuk ditatap sepuas hati Adam. “Jadi, ini ... “ Hana hanya bolak-balik menatap budenya dan Adam bergantian tanpa bisa melanjutkan ucapannya. Lidah Hana menjadi kelu. Ia terlalu terkejut menghadapi kenyataan di depan matanya saat ini. Ada Pak Malik, Bu Malik dan Adam. Jadi, Adam yang mau dijodohin bude sama aku? Batin Hana bertanya-tanya. “Duduk dulu, Hana.” Bagai kerbau yang dicucuk hidunya, Hana menurut saja semua perintah ibunya. Hana duduk diapit oleh Bu Ranti dan Bude Ayu di sisi kanan dan kirinya.” Bude Ayu memulai percakapan. “Jadi, sahabat bude ini tuh m