"Good night, Nindy." "Hah!" Nindy terbangun dari tidurnya. Matanya terbuka sepenuhnya dan cahaya terang menyeruak matanya. Ada langit- langit kamar berwarna putih yang menyapa indra penglihatannya begitu pertama kali gadis itu membuka matanya. Mendadak Nindy merasakan dejavu ketika lagi- lagi terbangun di dalam ruangan yang sama. Ruangan dengan langit- langit kamar yang berwarna putih. Putih polos, hanya ada lampu yang menggantung di sana. Kelebatan mimpi yang tadi datang itu membuat Nindy terbangun. Kemudian gadis itu menghembuskan napasnya lega. Setidaknya semua yang terjadi itu adalah mimpi. Ia dan Alex yang berciuman itu adalah mimpi semata. Dan semua kejadian lain yang tak ia harapkan itu adalah mimpi. Ya ... Jadi ia tak perlu merisaukan apapun lagi, 'kan? "Tunggu, tapi tadi b