Karma Hidup

1778 Kata

“Mama, are you okay?” tanya Khairel pelan, duduk bersila di kasurnya sementara Antika tengah memotong kuku-kuku mungilnya satu per satu. Malam sudah datang, aroma lavender dari diffuser memenuhi kamar kecil itu, dan hanya lampu tidur berbentuk bintang yang menyala redup. Antika tersenyum lembut tanpa menatap langsung ke arah anaknya. “Mama okay, sweetheart. Tidak usah khawatir.” Khairel memiringkan kepala, menatap wajah mamanya dengan mata lebar penuh rasa ingin tahu. “Tadi di campus… the man who talked to you, is he your new boss?” “Hmm?” Antika berhenti sejenak sebelum menjawab tenang, “Yes. For now. Hanya dua bulan, Khai. Setelah itu Mama kerja sama orang lain lagi.” “Oh… cuma dua bulan,” gumam bocah itu. “Is he nice? Or… annoying?” Antika terkekeh pelan, memotong kuku terakhir ana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN