Pagi-pagi sekali, ketika terjaga, Mario mendapati Kimora masih terlelap dalam tidur. Menegakkan tubuh sejenak, ia memilih untuk menopang dagu dari tangan kanannya. Memerhatikan lama-lama dengan begitu seksama, bagaimana wajah Kimora yang tengah tertidur pulas dengan keadaan tanpa mengenakan make up. Cantik. Natural. Terlihat begitu damai. Kesan itu yang Mario dapat saat memandangi wajah wanita di depannya. Ia bahkan sampai betah berlama-lama untuk terus melihat kekasih masa kecilnya tesebut tertidur sembari bergumam pelan. "Dari dulu sampai sekarang wajahmu itu memang sangat cantik, Kimora. Tidak salah kalau aku sampai jatuh cinta padamu. Lucu saja, dulu kau yang sempurna ini malah bisa-bisanya menyukaiku. Pria gemuk, penakut, malahan tidak bisa diandalkan sama sekali. Melindungimu saja