"Sayang, apa yang sedang kau lakukan? Apa kau sudah menyantap makan siangmu?"
Siang itu, setelah selesai mengerjakan seluruh tugasnya, Kimora memilih untuk bersantai sejenak. Meraih ponselnya dari dalam tas, ia melihat ada nama Mario tampil dengan nyata di sana. Kimora sudah bisa menebak, kalau suaminya itu menghubungi pasti karena ingin menanyakan kabar.
Awalnya ia ingin mengabaikan begitu saja. Tapi karena sadar kalau Mario adalah tipikal pria yang tidak mudah menyerah, Kimora tahu pasti kalau suaminya itu akan terus menghubungi sampai ia yang akhirnya lelah sendiri. Karena hal ini, dirinya putuskan untuk menerima saja panggilan Mario walau dalam hati merasa sangat enggan.
"Aku baru menyelesaikan pekerjaan. Mungkin sebentar lagi akan keluar untuk pergi makan siang."
"Kau mau makan di
