Ruang kerja Pak Ferry berantakan. Kertas-kertas berserakan di lantai. Dia merasa marah pada Axel. Namun, dia lebih marah lagi setelah mengetahui ada yang sedang berniat untuk mengajukan tuntutan karena merasa dirugikan oleh Pak Ferry. Pak Ferry menelpon seseorang dengan ponsel yang tersimpan di dalam lacinya. Di dalam laci itu banyak ponsel bekas yang biasa dia gunakan untuk menelpon orang-orang suruhannya. "Halo. Pergi ke rumah itu sekarang. Cari surat tanah, dokumen atau apapun yang barang berharga yang ada di rumah itu sekarang! Saya tidak mau kalian pulang dengan tangan kosong, atau saya pecat kalian semua. Kerja enggak ada yang becus!" ucap Pak Ferry pada seseorang di seberang panggilan. "Baik, Bos." Pak Ferry melempar ponsel itu ke tembok setelah dia menutup panggilan telepon. Ra