“Jangan salahkan Nawa dan keluarganya atas hilangnya Brama, tapi ini murni kesalahan pria pecundang itu,” lanjut pria tersebut. “Bima! Ini ... apa maksudnya?” tanya Boby. “Dad, Brama menghilang begitu saja sejak tadi malam. Sekarang aku, kepolisian, dan anak buah Brama sedang mencarinya.” Bima mendekat. “Nawa, maaf aku datang terlambat dan baru bisa ke sini. Tadi aku masih ada urusan bentar.” “Sebentar, sebentar. Mommy belum ngerti. Bim, kamu bisa menjelaskan semua ini? Maksud Mommy, kamu tahu tentang pernikahan kakakmu hari ini? Kenapa kamu juga ada di sini?” Gahayu mendekati putra bungsunya tersebut. “Maaf, Mom. Aku memang tahu rencana Brama menikah. Dan aku sengaja datang sebagai saksi.” “Lalu kamu tidak memberitahu Mommy dan Daddy tentang semua hal buruk ini? Ya Tuhan ....” Bima

