Cengkeraman Singa

1589 Kata

Wanita bekas, dua kata yang diucapkan Brama terasa menancap paksa seperti pedang yang dihunus di pikiran Nawa. Bagi pria itu, Nawa hanya sebatas apa yang diucapkan. Kaca-kaca di mata Nawa siap pecah. Ia ingin mengelak atau membalas ucapan pedas pria di hadapan, tetapi sadar diri. Brama benar, ia hanya bekas dan itulah kenyataannya. Secara tidak langsung, Brama menilai dirinya w************n. “Oh, ya, apakah benih saya tumbuh di rahimmu setelah kejadian itu?” Brama menatap perut Nawa. “Saya nggak nyangka, seperti ini pria yang sudah merusak hidup saya. Tidak sadarkah Anda kalau Anda itu begitu breng*ek?” Brama tertawa, lalu kembali ke kursinya. Ia membuka laptop dan mulai mempelajari lebih detail data perusahaan. “Padahal kalau kamu hamil, saya bersedia bertanggung jawab. Lumayan, puny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN