Ke Rumah Sakit

1435 Kata

Nawa menggeleng, menghalau pikiran barbar yang menguasai. Ia tidak bisa berteriak seperti itu ketika menghadapi pemandangan di depan sana. Ia harus menghadapi ‘something’ antara Brama dan Stevie dengan anggun dan elegan. Nawa menahan air matanya agar tidak tumpah. Ia mengembuskan napas panjang berkali-kali. Meskipun marah besar, ia tidak boleh meledak-ledak. Ia wanita terhormat dan harus menghadapi masalah dengan hati-hati dan terhormat pula. Jika langsung marah, pasti Stevie akan membuat drama dengan dalih kehamilannya. Basi. Nawa berdeham, lalu mengucapkan salam. Brama menoleh, sedangkan Stevie langsung berhenti memijat. “Sir.” Nawa mendekat, tersenyum, lalu mencium tangan suaminya takzim. Ia terus menekan amarahnya. Brama menatap Nawa tanpa berkedip. “Kalian kenapa bisa berduaan d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN