Alaric berdiri dengan penuh percaya diri di depan puluhan wartawan, logo Spektra TV tampak menyala di tembok di balik punggungnya. Begitu Alaric mendekatkan mikrofon ke mulutnya, bunyi jepretan kamera langsung memenuhi ruangan. "Selamat siang.” Ia memulai dengan suara tegas. “Terima kasih telah hadir pada konferensi pers ini. Saya ingin langsung ke inti dari apa yang ingin saya sampaikan. Beberapa hari terakhir, saya memahami bahwa publik telah diramaikan oleh pemberitaan yang menyudutkan saya. Dalam pemberitaan tersebut, saya dituduh berselingkuh, dengan foto yang menampilkan saya memeluk seorang wanita." Ruangan itu mulai riuh, baik oleh suara jepretan kamera maupun oleh kasak-kusuk para pemburu berita. “Pertama, dia yang memeluk saya, bukan saya yang memeluknya.” Alaric mengedarkan