“Sial! Sial!” Alden mengumpat kesal setelah melihat video konferensi pers Alaric. “Kak, maaf. Aku nggak tahu kalau dia bakal merekam ucapanku.” Melinda tertunduk, meminta maaf dengan penuh rasa bersalah. Sudah beberapa hari ini mereka memikirkan bagaimana cara meredakan ujaran kebencian yang terus mengarah pada Melinda. Hingga hari ini, Melinda telah kehilangan hampir semua brand yang tadinya sudah dan akan teken kontrak dengannya. “Aku bilang, rayu dengan cara halus bukan dengan menawarkan tubuhmu begitu, Melinda!” Alden berteriak marah. “Maaf, Kak. Maaf.” Melinda kembali menangis. Wajahnya yang tanpa make up terlihat semakin pucat dan berantakan. “Sekarang semuanya hancur!” Alden menggebrak meja, membuat Melinda berjengit kaget. Melinda tak berani bersuara lagi, meski sekedar memin