Ella membuka halaman pertama dengan ekspresi penuh semangat. "Dahulu kala, di sebuah istana megah, hiduplah seorang pangeran yang memiliki segalanya. Tapi ada satu masalah—dia nggak pernah tersenyum.” Ella memasang wajah merengut. “Istana itu dingin, penuh bayangan, dan orang-orang yang tinggal di sana selalu ketakutan…" Beberapa anak mulai memasang wajah tegang, sementara Alaric yang duduk sambil memangku Aluna menatap Ella dengan mata menyipit, seolah menyadari sesuatu. "Sampai suatu hari, datang seorang gadis biasa yang berani masuk ke istana. Ia tidak lari saat pangeran itu marah. Sebaliknya, ia membawa lilin kecil masuk ke dalam istana.” Wajah anak-anak itu terlihat antusias. “Pangeran terus memadamkan api kecil di lilin itu. Tapi gadis itu juga tak pernah putus asa menyalakan ap