Setelah William membawa Abigail pindah ke sebuah ruangan yang biasa ia gunakan untuk menyuntik mati targetnya, wanita dengan wajah penuh lebam itu duduk beringsut hingga punggungnya menempel pada sebuah dinding pembatas. Matanya terus bergerak waspada pada WIlliam yang saat itu sedang berbicara dengan beberapa anak buah Red Snike dengan serius. "Sudah enam puluh delapan orang anak buah Red Snike yang mati, Tuan! Apa kita akan terus maju?" tanya Zavier, seorang tangan kanan William. "Sebanyak itu anak buahku yang mati? Waw, aku sangat takjub pada kegigihan dua ketua mafia itu." "Apa yang harus kami lakukan?" tanya Zavier. "Perketat penjagaan ruangan ini. Aku punya rencana untuk membalas pria itu," jawab William dengan sebuah seringai di wajahnya. Setelah menerima perintah, Zavier d