Suara tangisan seorang bayi yang sangat kencang terdengar begitu nyaring dalam ruang persalinan, memecah perasaan khawatir pria tampan yang kini tengah menggenggam tangan istrinya, menjadi saksi kelahiran putra bungsunya yang sangat tampan. Rhys menatap wajah Abigail, lalu menciumi wajah istrinya itu. “Terima kasih, Sayang. Terima kasih telah mempertaruhkan nyawamu demi melahirkan putra kita. Aku sangat menyayangimu, Abigail,” bisik Rhys yang tanpa sadar meneteskan air mata di atas wajahnya. “Kau menangis, Rhys?” tanya Abigail kebingungan. Rhys segera menghapus air mata bahagianya, lalu mencium bibir Abigail cukup lama. “Bisa kau hentikan ciumanmu, Rhys? Bayimu harus melakukan proses skin to skin dengan ibunya,” protes Ethan saat melihat perawat yang membawa seorang bayi lelaki tam
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari