Setelah beberapa hari aku berfikir, apa aku harus mencari tau sendiri tentang kisah lalu Mas Reiga. Hari ini aku memutuskan, untuk bertemu dengan Kakek Hanan. Tadi pagi sebelum berangkat mengantar Embun, aku sudah menghubungi beliau. Apakah aku bisa bertemu dengannya hari ini? Kakek Hanan, dengan cepat menjawab jika kapanpun aku ingin bertemu, dia beliau akan selalu siap. Sungguh Cucu dan Kakek, sama saja kelakuannya. Namun begitu, aku tetap sangat menyayangi mereka berdua. Aku mengajak Kakek bertemu, di salah satu cafe kecil yang menjadi tempat favoritku saat sekolah dulu. “Mie jamur di sini, enak banget Kek. Mau coba?” tawarku pada beliau, saat kesulitan memilih menu makan siang. “Kayaknya enak semua makanan di sini, jadi bingung milihnya.” “Menurut Hani paling enak, Mie jamur sama

