Dari Hati Ke Hati

1358 Kata

Setelah acara makan malam selesai, aku memutuskan untuk pamit pulang. Namun ke dua lelaki beda generasi ini, tidak mengijinkan ku dengan berbagai macam alasan. Di tambah lagi, Mas Reiga yang menggunakan Embun sebagai alasan, agar aku mau menginap. Dengan rengekan Embun, yang terus saja menolak diajak pulang. Akhirnya dengan sangat berat hati, aku memutuskan untuk menginap malam ini. “Embun, Sayang. Pelan-pelan Nak, minum jusnya. Ibuk ngak bawa baju ganti buat Embun.” “Yahhh ... umpah. Acah aju Mbun, Buk.” Belum juga ada satu menit, aku memberitahu Embun. Dia sudah menumpahkan jus buah naga ke bajunya, namanya juga anak-anak iya, ‘kan? “Sini Ibuk bersihin pakai tisu.” Embun mendekat, dengan gelas masih di tangannya. “Mbun, inta aap Buk,” ucapnya saat aku sudah selesai membersihkan baj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN