49. Kata Terakhir

2259 Kata

Ponsel Naina sejak tadi berdering. Wanita itu justru larut akan godaannya. Sekilas, bayang wajah Bella menari di pikiran Rion. Senyum tegar dan air mata yang hari itu terbias di sana. 'Jangan menyentuh Naina tanpa cinta, Rion! Jika itu hanya nafsu sesaat, kamu bisa mencariku.' Itu adalah janji yang disetujui Rion kala itu. Sontak, Rion mendorong Naina hingga adiknya itu jatuh ke sisinya. Tanpa cinta, hanya terbelenggu hasrat. Apakah mulai ada rasa cinta? Atau karena Bella yang belakangan ini sibuk dan jarang menyentuhnya? "Bang Rion kenapa, sih? Jahat banget!" Rion tak menyahut, beranjak tanpa kata, memperbaiki tatanan lukisan hanya untuk alasan semata. Sementara itu, Naina meraih ponsel yang dari tadi diabaikan. 5 panggilan tak terjawab dari ibundanya. "Ini kenapa si mama nelepon

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN