87. Melepaskan Kebahagiaan

1487 Kata

Naina membuka lebar tirai di kamar Rion, membiarkan cahaya mentari masuk menembus dinding kaca. Dia menoleh pada suaminya itu yang masih tertidur nyenyak. Tak terusik. "Biasanya abis subuh dia joging, kenapa malah tidur lagi?" Naina naik ke kasur. Suara decitan tak membangunkan Rion. Ditepuknya punggung sang suami, mengusap lembut punggungnya yang masih memiliki tanda cinta dari Bella. Luka bakar dari kejadian setahun yang lalu. 'Aku penasaran apa Abang masih cinta sama Bella atau enggak.' Naina lebih mendekat untuk mencium punggung lebar itu. Rion memang selalu tidur dengan bertelanjang d**a meski AC terus mengisi udara di kamar. "Sayang!" Rion tak terusik. Gemas, Naina membuka sela bibirnya untuk menggigit gemas pada pundak Rion. Sontak, Rion terbangun sambil mengusap ceruk bahunya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN