Bab 48. Perpisahan

1471 Kata

Viona kembali ke kamarnya setelah beberapa saat berada di kamar Asri. Ia menemani Regan menyuapi Asri lalu memberikan obat pada wanita itu. Namun, ia tahu mereka juga butuh waktu berdua saja. "Mbak Asri kasihan banget," isak Viona saat ia berbaring di atas tempat tidurnya. Ia memeluk guling dengan erat. Ia dan Regan sudah mengucapkan janji untuk terus bersama selamanya. Dan entah bagaimana itu rasanya sangat menyedihkan. Karena tidak tenang, Viona pun memutuskan untuk curhat pada Chilla via telepon. Ia menceritakan semua kekhawtirannya pada Chilla malam itu. "Mungkin itu pertanda, Vio," ujar Chilla di seberang. "Mbak Asri kan emang sakit keras." Viona mengangguk. "Aku nggak mau dia meninggal dunia. Kalau bisa, dia harus hidup. Dia baik banget, Chil." Viona sangat sedih. Ia sudah kehil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN