Bab 33. Tamu Tak Diundang

1596 Kata

Viona melirik-lirik Regan yang tengah menyetir. Ia senang sekali karena Regan menunjukkan kecemburuannya malam ini. Ia baru tahu bahwa Regan sejak tadi memang menungguinya di lantai dua. "Om, Om!" seru Viona ketika mereka lewat di sebuah lapangan besar yang ramai. "Kenapa?" tanya Regan. "Mampir, ayo. Aku pengen beli cilok. Ada nggak, ya?" Viona menjulurkan lehernya untuk melihat ke luar. "Yah, kamu masih mau jajan? Katanya mau pulang terus ...." "Jajan dulu. Masih laper," kata Viona seraya menunjuk-nunjuk ke luar. "Itu, Om! Itu ada yang jualan cilok." Regan membuang napas panjang. "Oke. Aku berhenti dulu." Ia menepikan mobilnya lalu melepaskan sabuk pengaman. "Kamu tunggu di sini aja, ya. Biar aku yang beli buat kamu." "Oke! Banyakin sambel kacangnya, ya, Om!" Regan mengangguk. Su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN