Membantu sekaligus menyerang

1956 Kata

Adiva pikir Ghavin akan sedikit melunak setelah ia menyuapkannya makan siang kepadanya, namun tiba-tiba Ghavin tiba-tiba menciumnya. Tentu saja Adiva merasa sangat kesal, Ghavin telah membuatnya malu dengan tingkahnya. Untung saja tidak ada Rafi didalam ruangan ini. Ingin rasanya Adiva mengundurkan diri menjadi Sekretaris Ghavin dan ia memilih bekerja sebagai karyawan biasa atau bahkan resepsionis di Lobi kantor, dari pada menjadi Sekretaris Ghavin. "Ambilkan saya minum!" Ucap Ghavin. Adiva memutar bola matanya dan ia dengan terpaksa melangkahkan kakinya menuju pantry yang berada diujung lantai ini. Adiva mengambilkan sebotol air mineral untuk Ghavin dan segera kembali kedalam ruangan Ghavin lalu memberikan sebotol air mineral itu kepada Ghavin. "Saya mau teh," ucap Ghavin. Tanpa kata Ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN