Pagi-pagi Ghavin membangunkan Adiva untuk menunaikan sholat subuh. Semalam sekitar pukul satu pagi, Ghavin mengajaknya untuk pulang kembali ke hotel. Malam itu memang menjadi malam yang indah karena ia bisa bersandar dibahu nan kokoh yang akan selalu menjadi tempatnya bersandar. Ghavin adalah rumah ternyamannya untuk berkeluh kesal dan bermanja karena selama ini Adiva terlalu mandiri. Adiva memang terbiasa dengan dirinya yang bisa melakukan apapun seorang diri, termasuk menghadapi permasalahannya apapun itu. Dulu hanya Astrid tempatnya berkeluh kesah, namun sekarang ada imamnya yang akan selalu ada untuknya. Adiva tersenyum melihat Ghavin yang baru saja kembali dari olahraga paginya. Ia memang memilih untuk berada dikamar hotel saja pagi ini dan memilih untuk tidak ikut berolahraga pag