Fredian langsung berbalik dan pergi, pria itu merasa muak harus melihat pemandangan yang sama setiap dia tiba untuk melihat Irna. Yang dia saksikan Peter selalu muncul untuk mengacaukan segalanya. Fredian merasa sangat sakit dan jijik. Peter menahan Irna agar tidak pergi, pria itu mendekap tubuhnya dengan erat dalam pelukan. “Izinkan aku menemuinya, aku ingin menemui Fredian.” Pintanya pada Peter. Pria itu masih memeluknya dengan sangat erat lalu menggelengkan kepalanya lebih dari sekali. “Kenapa? Kamu tahu mustahil aku kembali pada Fredian. Aku sudah resmi menjadi ratumu, dan tidak ada harapan dalam hubungan kami berdua. Aku dan Fredian tidak akan pernah bisa bersama..” Ucapnya dengan suara pelan. Barulah Peter bersedia melepaskannya. Peter menelan ludahnya, dia merasa ada yang sala