“Rian?” Tegur Irna pada pria tersebut, lantaran sejak tadi Rian hanya terdiam menemani dia dan Kania. Rian segera mengukir senyum pada bibirnya mendengar teguran dari Irna sembari memeluk bahu Irna. Kania ikut bergabung memeluk ayah dan ibunya. “Pa, Ma, keluarga kita begitu rumit sekali. Kalian hanya bisa bersama di depan manusia. Walau sebenarnya kalian sudah berpisah, tapi Kania bahagia karena memiliki kedua orangtua seperti kalian. Kalian berdua begitu baik.” Serunya sambil memeluk erat Irna dan Rian. “Sudah, hentikan tangisanmu. Mama harus pulang, sebentar lagi hari sudah senja.” Ucapnya pada Kania. Irna segera melepaskan diri dari Kania lalu pergi dari koridor tersebut sambil melambaikan tangannya. Malam ini dia harus hadir ke acara lelang. Jika tidak, maka Peter bisa saja melak