Jeremy mencium tangan Vina sambil menangis. Dia menyesal karena dirinya Vina hampir saja keguguran. Ada 3 nyawa yang bersemayam di rahim istrinya itu. Dia bahagia karena sebentar lagi dia kan menjadi seorang ayah. Sebuah cita-cita sederhana yang dia impikan selama ini. Meski dia dibesarkan tanpa seorang ayah tapi Jeremy sudah mengemban peran itu untuk adiknya Marco. Perlahan mata Vina terbuka. Dia bisa merasakan tangannya basah karena air mata Jeremy. Vina membuang wajahnya. Sampai saat ini dia masih sakit hati saat Jeremy mengakuinya sebagai tantenya bukan istrinya. "Sayang maafkan aku, aku minta maaf ya" Jeremy amat merasa bersalah karena kata dokter Vina mengalami stres berat. Pasti gara-gara kejadian tempo hari. Jeremy susah menjelaskannya karena tidak mungkin dia mengakui jika dia