Lauren merentangkan kedua tangannya saat ia terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Ia mengubah posisinya menjadi duduk untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Setelah merasa nyawanya telah berkumpul kembali, ia turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena sebentar lagi ia akan berangkat ke butik. Beberapa saat kemudian, ia telah siap dengan pakaian kerja dan make-up di wajahnya. Setelahnya, Lauren keluar dari kamar. Namun saat ia membuka pintu, pintu tersebut tak bisa terbuka. Ingatannya lantas tertuju saat tadi malam ia sengaja mengunci pintu sebelum tidur. “Ah, Byll” Gumam Lauren yang baru mengingat kalau semalam Byll tidur di sini. Ia lalu segera membuka pintu dan turun ke bawah untuk mengecek apa pria itu masih ada di penthouse-n