Sepertinya ia tidak membuat sebuah keputusan yang salah. Ia melakukan semua itu demi melindungi adiknya, tapi jika Raga marah. Ia harus apa? Apa ia akan meminta maaf? Tentunya tidak. Alvaro tidak salah, tapi ia merasa tidak enak kepada sahabatnya itu. Jadi ia hanya menceritakan semuanya pada Aditya dan meminta kakak dari kekasihnya itu memberikannya solusi yang terbaik untuk mereka. "Jadi, Raga nembak adek lo?" Alvaro mengangguk. "Dan lo jawab ke adek lo itu, kalau dia nggak boleh pacaran dulu. Kalau mau pacaran sama lo aja gitu?" "Iya, apa yang kayak gitu salah? Toh gue sama adek gue nggak ngapa-ngapain. Yakali!" "Kalau dipikir-pikir sih lo ada benernya, walau cara lo sadis juga sampai ngegoblokin adek lo sendiri!" Alvaro menghentikan aktifitasnya yang ingin minum dari gelas di depan