BLAS • 14

1575 Kata

Viola memperhatikan isi bukunya dengan wajah nelangsa. Daritadi belajar kelompok dengan Maxel yang menjadi mentornya dan Kania yang asik malas-malasan di ruang tamu sana, tapi tidak ada buah yang dihasilkan secara signifikan. Masih sama. Viola masih belum bisa walau PR mereka sudah terselesaikan. Ia menghela napas pasrah. Semuanya seperti percuma, padahal dia sudah belajar sekuat tenaga, tapi nyatanya ... hasilnya masih tidak ada. "Bukannya tidak, tapi belum. Pelan-pelan aja Vio, jangan dipaksain!" kata-kata penyemangat Maxel itu malah membuat Viola sedikit curiga bahwa, laki-laki itu bisa membaca isi pikirannya. "Tapi kalau ada ulangan kan sama aja Xel, hasilnya kayak nol besar tahu nggak!" Apa memang ia yang tidak berbakat? Viola berdecak kesal ketika kata itu melintas begitu saja di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN