Irina mengoceh sendiri menceritakan apa yang ia alami semenjak dari penculikannya hingga ia mendapatkan kenyataan Rido yang selama ini sudah ia anggap sahabat dan kakaknya sendiri selama ini memendam rasa suka padanya sebagai lelaki. Ia tentunya bersyukur dengan kabar bahagia ini, namun ia hanya tidak menyangka bahwa wanita yang mampu meluluhkan dinding keras itu adalah dirinya sendiri. Irina menatap lekat Rima yang terlihat tenang mendengar kabar yang bahkan membuat ia merasa semua ini hanya mimpi baginya. “Ma, lo denger cerita gue gak sih?” tanya Irina menatap Rima curiga. Rima hanya mengangguk menjawab pertanyaan Irina dan membuat Irina mengerutkan keningnya. “Jangan bilang lo udah tahu?!” “No,” Rima mengubah duduknya lebih santai. “Gue hanya merasa prasangka gue tentang Rido terny