Peter mengusap wajahnya kasar. Kenapa harus se menyakitkan ini rasanya. Di depan matanya, dia harus menyaksikan 3 orang yang paling dia kasihi, harus bertaruh nyawa. Meski salah satu di antaranya sudah benar-benar menyerah untuk berjuang. “Tuan, jantungnya kembali berdetak!” Celetukan seorang dokter yang sedang menangani Anna, membuat Peter tentu saja tersentak dan lekas mendekat. “Apa?! Jangan main-main, atau aku akan membunuhmu saat ini juga!” ancam Peter dengan mata yang memerah. Anna sudah menyerah, dan 2 bagian tubuhnya sudah di ambil karena permintaan Anna sendiri. Lantas, permainan takdir macam apa lagi ini? “Lihat monitornya, Tuan. Jantungnya kembali berdetak, bahkan pernapasannya mendekati batas normal. Ini sebuah keajaiban.” Peter terdiam. Dia tau dokter itu berkata benar.

