Anna menahan napas. Posisi Dave dan Luke yang menghadapnya, dengan tangan mereka yang saling bertautan dan melingkar di dadanya, membuatnya hampir kehilangan napas. Sungguh, ini adalah pertama kalinya setelah 3 bulan, dia bisa tidur se ranjang dengan Luke dan mendapat pelukan hangat seperti ini. Bolehkah dia bahagia? Bolehkah dia menginginkan malam tak menjadi siang? Bolehkah dia mengharap pelukan itu lebih lama? Luke meneliti wajah Anna yang pucat tapi merona secara bersamaan. Dia tau apa yang dirasakan Anna sekarang, karena dia pun merasakan bagaimana kakunya tubuh itu. Anna yang gugup, mendadak membuatnya gemas sendiri. “Nah—selamat malam, Bibi dan Paman. Mimpi indah ya?” Davio memejamkan matanya, begitu juga dengan Luke yang memilih memejamkan mata sambil menikmati apa yang D

