Part 77 - Sebuah cerita lama
Kita tidak akan pernah tahu bagaimana kehidupan akan membawa kita pada sebuah cerita luka penuh derai air mata.
***
Aurelia terduduk lemah di kasur rumah sakit, wajah cerianya terlihat begitu pucat, bahkan kalah pucatnya dengan cahaya mentari yang menyinari dirinya. Lontaran canda yang Alpin keluarkan menyambut gelak tawa sekitarnya tapi hanya bisa dibalas dengan senyuman tipis Aurelia. Luka tusuk yang Aurelia rasakan begitu menyakitkan bahkan untuk bergerak serta tertidur saja dia selalu merintih kesakitan. Luka kali ini adalah luka yang sangat merugikan Aurelia dalam menjalankan rutinitasnya. Apalagi masalah kampus, karena hal itu, dia mendapat dispensasi untuk meresensi karya sastra dari penulis luar negeri. Ya, karena dia menyukai Dan Brown, maka dia aka
