Part 80 - Kembalinya kabar duka Kita bukan Tuhan yang dapat tahu kapan kematian akan menjemput kita. *** Siang ini, matahari bersinar begitu terang, ketika Amar keluar dari kediamannya. Seperti niatan di awal, hari ini, Amar akan menjenguk cucu menantunya di rumah sakit. Padahal sejak tadi Rio Stevano memberi tahu padanya untuk berhati-hati karena mereka tidak tahu apa rencana seorang Ani Wijaya. Tapi, karena merasa tidak peduli akan hal tesebut, Amar memasuki mobilnya untuk menuju rumah sakit. Toh, Ani berada di dalam penjara, tidak mungkin jika wanita itu bisa memiliki akses seistimewa itu. Siapa memangnya dia? "Pak, antar saya ke rumah sakit," kata Amar kepada supirnya yang siang ini terlihat berbeda, dia seperti orang lain siang ini atau hanya firasatnya saja. "Bapak sakit? tumben