Episode 13 : Awan Hitam, Kabut Gelap (3) Laesti bukannya keberatan untuk menjaga Sang Adik, namun dia menangkap ada isyarat yang hendak disampaikan oleh Sang Ibu melalui pilihan katanya. Laesti merasa Sang Ibu bermaksud menyampaikan amanat yang teramat penting kepada dirinya. Badan Laesti gemetaran jadinya. “Ibu, jangan bicara yang tidak-tidak,” tegur Sang Ayah serius. Sang Ibu tersentak. Dia lekas menyadari kekhilafannya. “Oh, iya, maaf. Ibu salah bicara.” Sang Ibu menepuk jidatnya perlahan. Dia menatap Laesti dan Fahri bergantian. “Maafkan Ibu dan jangan terlalu dipikirkan ucapan Ibu barusan, ya.” Laesti terpaksa mengangguk. Fahri langsung berkata, “Pokoknya hari ini kita bersenang-senang ya Yah, Bu.” “Betul!” timpal Sang Ayah. * Ayah telah menggelar tikar di atas rerumputan