"Al? Allura?!" Panggil Raefalno, Tapi tidak ada jawaban disana. Bahkan kini mulai terdengar nada sambung yang terputus. Raefalno memukul stirnya keras. Sial! Ia kecolongan. Dengan cepat laki-laki itu kembali membuat panggilan. Bedanya kali ini bukan Allura, melainkan PA-nya. Ya, ia harus memberitahu Kaemon. Setidaknya jika terjadi sesuatu, sahabatnya itu tau bagaimana harus bertindak. Berbeda dengan Raefalno yang kalang kabut dijalanan. Allura masih saja berdiri kaku di pintu apartemen. Ia terlalu terkejut dengan apa yang ia lihat. Berbagai macam pertanyaan mulai berklebatan dikepalanya. Apa yang sedang terjadi disini? Bagaimana bisa? Kenapa begini? Hingga teriakan tertahan dari Aruna kembali menyadarkan wanita itu. Allura segera berjalan cepat menghampiri adik iparnya itu. Dengan j