Halaman depan rumah kontrakan yang ditempati Marisa sepi dan Randi tidak terlihat di area depan rumah. Marisa bisa menghela lemah, meskipun tidak menutup kemungkinan lelaki itu sudah menunggunya di dalam rumah dengan segala amarah yang dimilikinya saat ini. Perlahan Marisa membuka pintu. Sangat pelan dan hati-hati. Tapi, begitu pintu terbuka, lelaki itu pun tidak ada di dalam rumah. Untuk kedua kalinya Marisa kembali menghela lemah. Tapi, saat ia masuk dan menaruh tas kecilnya di atas meja, Marisa mendengar suara samar-samar seseorang bicara. Suaranya sangat pelan, seolah tidak ingin didengar orang lain. Marisa berjalan pelan dan mendekat ke arah sumber suara, dimana suara tersebut berasal dari dalam kamar mandi. Pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat membuat suara semakin j

