Suara cicitan burung yang sedang berterbangan terdengar silih bersahutan di luaran sana. Matahari pun perlahan mulai meninggi, memberikan cahaya dan kehangatan untuk pagi yang cerah di kota ini. Nara mulai menggeliat di atas tempat tidurnya, lalu membuka matanya. Untuk sesaat wanita itu terdiam, merasakan harumnya hembusan napas sang suami menerpa wajahnya. Nara memandang wajah Arion dengan saksama. Tanpa sadar, tangannya terangkat dan mulai membelai wajah pria tampan yang kini sedang terpejam sambil memeluk tubuhnya. Ia tatap dan ia sentuh dua alis tegas milik Arion, lalu beralih menatap matanya dengan tangan yang mulai menyentuh hidung mancung suaminya. Pikiran Nara kembali pada percakapan mereka semalam, saat Arion terus mengulang kata maaf dan menyesali sikapnya. Wanita itu menghel