Satu bulan pun berlalu, Gerry masih saja tidak bisa menemukan keberadaan Denias. Ia sudah mencarinya kesana kemari, bahkan beberapa kali ia mengintai kediaman milik ibu nya Denias. Namun tetap saja, Gerry tak mendapatkan informasi yang akurat mengenai keberadaan Denias. Ia nyaris Frustasi, semua pekerjaan nya hancur. Setiap malam ia habiskan dengan meminum minuman beralkohol di dalam rumah yang seharusnya ditempati olehnya dan Denias, hingga suatu hari Oge menghubungi Gerry. Oge ingin memberitahu sesuatu hal mengenai Denias, ponsel nya berdenting tanda sebuah pesan masuk kedalam ponselnya itu. Lalu, Gerry segera membuka layar kunci pada ponsel miliknya. “Ger, Lu dimana?” Tanya Oge. Saat itu Gerry yang sudah dalam keadaan mabuk pun tak menghiraukan pesan yang di kirimkan oleh Oge, Oge p