Aku menunggu jemputan di salah satu kursi, celingak-celinguk melihat sekitar. Kata Ayah, beliau akan berangkat bersama Azka. Paling dua puluh menit kemudian mereka sudah sampai. Aku nggak sabar ingin menginjakkan kaki di rumah. Rasanya lelah sekali. Hampir seharian duduk di dalam bus, badan jadi bau, rambut lepek dan wajah berminyak. Aku butuh mandi air hangat. Harusnya berendam jadi alternatif pilihan, tapi nyatanya kamar mandi yang kami punya nggak ada bathtubnya. Berkali-kali aku menguap karena belum puas tidur. Rasanya jadi kangen kamar, malam ini sepertinya aku akan terlelap lebih awal. Sedang asik melamun, tiba-tiba aku dikagetkan oleh dering ponsel. Sengaja kugenggam supanya nggak lagi kerepotan membuka tas ketika Ayah menghubungi, karena sudah pasti beliau akan bertanya di mana