BAB 61 – Danuaji; Azkia, Azkia, Azkia

1748 Kata

"Pak, ponselnya bunyi." Aku menoleh ke arah Hera dengan sebelah kening terangkat. Setelah menyadari apa yang dia maksud, tanpa suara aku berucap terima kasih. Kami tengah makan siang di pantry. Tidak hanya berdua, ada Bang Chiko dan Kina. Setelah menangkap stalker, membawanya ke kantor polisi, jam makan siang benar-benar terbatas. Semua bermula ketika Hera terlalu nekat, ada klien yang mengadukan kalau dia sering diikuti kekasihnya karena tidak terima diputuskan. Niatnya untuk menemani si klien supaya tidak merasa ketakutan, tapi malah jadi bumerang. Nyaris saja Hera dianiaya karena dituduh terlalu ikut campur. Senyum senang otomatis muncul begitu melihat nama siapa yang tertera di layar. Kalian tahu, dari dulu aku tidak pernah mengganti username-nya. Dalam pikiranku, Azkia selamanya a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN