Mahesa melirik kearah sebelahnya, "Apa sangat sakit?" Tanyanya begitu khawatir.
"Tidak perlu menghiraukanku, sebaiknya kamu cepat menyetir mobilnya." Balas Raquel jutek.
Dia masih tidak bisa menatap wajah Mahesa, dirinya masih mengingat dengan jelas kejadian tadi secara detail. Tatapan Mahesa yang tidak berkedip sama sekali membuatnya ingin segera menonjok wajah pria itu. Namun, saat itu kondisinya tidak memungkinkannya untuk melakukan hal itu.
"Soal tadi...aku tidak bermaksud untuk melihatnya." Ujar Mahesa lagi.
Seketika Raquel menatapnya tajam, "Kamu melihat semuanya? Katakan dengan jujur!" Serunya.
"Aku... aku...."
"Katakan cepat b******k!" Raquel benar - benar tidak sabaran untuk mendengarkan jawaban dari pria disampingnya itu.
Mahesa menelan salivanya lalu mengangguk pelan, "Ta
