Semakin hari keadaan Aurora kian membaik, tidak ada satu haripun terlewatkan untuk Raquel merawat dan menjaga sang putri. Ya walaupun dirinya menyadari bahwa tidak mungkin selamanya untuk menutupi tentang Papa biologis Aurora. Apalagi setiap kali melihat wajah putrinya yang selalu saja mengingatkannya tentang sosok Mahesa. Pria yang masih dan akan selalu memiliki tempat penting didalam hatinya. 'Maafkan Mama sayang, maafkan Mama. Semoga setelah kamu dewasa nanti kamu akan mengerti tentang segalanya.' Batin Raquel lalu mengusap air matanya. Dia menyelimuti putrinya kemudian keluar dari kamar Aurora. Didepan pintu kamar Aurora ternyata Alex menyambut Raquel, "Bisa kita bicara sebentar?" Raquel hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan mengikuti kemana Alex berjalan. "Ada apa, Lex?" Tanyan