Gentala memelankan langkahnya begitu melihat siapa yang akan ia dan Mama temui. Bocah itu memegang paha bagian dalam Mamanya. Lebih ke menarik agar mereka berhenti, berbalik dan kalau perlu langsung pulang. “Sebentar, ya, Nak,” ucap Wyne yang tentu saja tidak tau apa-apa. Wanita itu mengelus puncak kepala putranya, memberikan senyum menenangkan bahwa secepatnya mereka akan melakukan apapun yang anaknya itu inginkan. Semakin dekat pada temannya Mama, semakin Gentala menyembunyikan diri di belakang punggung Mamanya itu. Namun pada akhirnya ia tidak bisa bersembunyi. Gentala yang sudah duduk di depan Tante itu memutuskan untuk melirik pada seragam sekolahnya saja karena dia selalu mengikuti gerakan kepala Gentala. Sedangkan di depannya Bella tersenyum geli. Anak itu yang beberapa bulan lal