Shakka tersenyum lebar sambil membuka pintu kamarnya. Begitu pintu terbuka ia langsung mempersilahkan Wyne masuk namun di saat yang bersamaan Wyne malah balik kanan dan bersiap untuk lari. Sayangnya perempuan itu ragu-ragu dan kebetulan sekali kedua mata mereka bertemu. Shakka menatap Wyne dengan ekspresi tertegun sedang Wyne kembali berdeham. “Mau pulang aja?” Shakka menggigit pipi bagian dalamnya karena gemas. Butuh beberapa saat bagi Shakka untuk menyadari bahwa gadis di depannya ini berniat kabur. “…” “Lo ga mungkin sekedar mampir aja gitu kan ya setelah beli pembalut?” Shakka bisa membuat Wyne tetap tinggal di sisinya meski tidak untuk semalaman. Ia percaya diri untuk yang satu ini. “Maksud lo?” tanya Wyne tidak mengerti. “Setau gue, orang sibuk kaya elo ga akan buang-buang waktu