Ego

926 Kata

Seminggu terlewatkan, kevin tak lagi merasa kehilangan. Meski awalnya ia berniat mencari gia tapi selalu ia urungkan. Ia selalu meyakinkan dirinya bahwa hanya zahra yang ia cinta. Kevin tersenyum lebar menatap tiket pesawat ditangannya, ia sudah bosan menunggu. Menanti zahra pulang, tapi perempuan itu masih enggan pulang. Dan ia tak punya waktu untuk menunggu lagi, ditambah tak ada gia malamnya terasa sepi. "Zahra tunggu aku sayang". Gumam kevin, mengusap bibir merahnya yang menawan. Brakkk. Kevin memutar bola matanya malas, tanpa perlu ia liat kevin sudah tau siapa pelakunya. Tentu saja siapa lagi kalo bukan papanya yang temperamen. Dasar tua bangka. " KEVIN!!!". Hardik pria paruh baya itu, dan lagi-lagi menggebrak meja kerja kevin. Kevin memutar kursinya menghadap papanya. "Apa si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN