Pov Ibra "Bang." "Katakan siapa Ayah dari bayi itu?" "M-maksud Abang apa? Aku gak ngerti." Wajah Rani terlihat kebingungan. Sepertinya ia belum tahu kalau kini dirinya tengah berbadan dua. Namun, rasa penasaran sekaligus amarah yang bercokol dalam d**a sudah tidak bisa kutahan. Semuanya harus jelas sebelum aku menentukan kembali keputusan yang akan aku ambil nantinya. "Kamu hamil." "H-hamil?" Wajahnya semakin pias. "Ya. Sekarang katakan, bayi siapa yang sedang kamu kandung itu? Apakah bayinya Arman?" "Abang ngomong apa? Kenapa malah bawa-bawa Arman. Kalau aku hamil, ya sudah pasti ini anak Abang," kilahnya tak terima. "Rani, ingatan ini masih sangat jelas. Sudah beberapa bulan terakhir kita tidak pernah tidur bersama. Bahkan saat di Lombok pun, kita gagal melakukannya karena tam

