Marina memasukan bekal makan siang untuk geno ke dalam tas kecil khusus untuk menyimpan makanan. “Makan siangnya aku lebih kan untuk kamu sharing dengan mas Will, jangan lupa kalau dipanaskan di microwave gak usah terlalu lama,” pesan Marina tampak sibuk meletakan segala sesuatunya di dalam tas. Geno hanya mengangguk cepat sambil mengenakan kaus kaki dan sepatu sportnya. Sudah tiga Minggu ini Geno berada di kantor barunya. Walau ia bekerja diperusahaan keluarganya sendiri tapi Geno benar-benar seperti anak baru disana. Ia tak mengenal siapapun kecuali sang kakak. Ia sengaja membawa makan siang yang dibuatkan Marina agar terbiasa untuk ngirit dan menghemat waktu. Dengan gaji kecil untuk ukuran pemilik perusahaan, Geno harus bisa menyesuaikan diri. Geno segera mengecup kening dan bibir

