"Uuhh ... kamu membuatku gila, Safia! milikmu benar-benar sempit dan menggigit!" mulut Arya tak henti meracau. Merasa terpuaskan hasratnya pada sosok wanita yang berada di bawah tindihan tubuhnya. Pinggulnya bergerak seirama dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Hingga di akhir puncak kepuasannya, Arya mendesah panjang disertai dengan mengalirnya cairan hangat yang membasahi paha. "Argh!" lenguhan panjang yang membuatnya tergagap lalu membuka mata. Bangun dalam posisi terduduk dengan napas tersengal. Keringat bercucuran membasahi piyama yang dia kenakan. Kepalanya mengedar, tersadar akan keberadaannya sekarang. Pria itu sungguh kesal. Kepalan tangannya memukul kasur yang ditiduri disertai dengan kata umpatan, "Sial! Aku hanya bermimpi." Mengusap wajahnya kasar. Kepalanya menunduk da

