Hiro duduk dengan menaikkan satu kaki pada kakinya yang lain. Menatap tajam pada Aiko yang juga duduk di hadapannya. Wajah wanita itu tampak tak biasa. "Ada apa, Ai? Pagi-pagi sudah membuatmu datang ke rumah ini." "Kau pasti sudah paham akan maksud dan tujuanku datang menemuimu sepagi ini." Hiro tertawa sinis. Setelah mengetahui kejahatan dan juga rencana busukk Aiko beserta papanya, tentu saja Hiro kesal dan geram dibuatnya. Bagaimana mungkin dengan mudahnya mereka tega berniat menghilangkan nyawanya. Apa Aiko dan keluarganya tidak pernah berpikir jika Hiro hidup di dunia ini bukan untuk dirinya sendiri. Tapi ada kakek dan juga Sakura yang harus dia lindungi. Beruntung Tuhan masih menolong dan memberi kesempatan untuk tetap bertahan hidup di tengah keterbatasan hilang ingatan yang dide